Postingan

PERBEDAAN SEKOLAH KAYU TANAM DAN TAMAN SISWA ________________________________________________ INS ( INDONESISCHE NEDERLANDSCHE SCHOOL ) KAYU TANAM  Tokoh Pendiri Kayu Tanam Moh. Syafei seorang yang berdarah Minang dilahirkan di Kalimantan Barat tepatnya di daerah Natan tahun 1895. Anak dari Mara Sutan dengan Indung Khadijah. Ia menamatkan di Sekolah Rakyat tahun 1908, masuk sekolah Raja (Sekolah Guru) lulus pada tahun 1914. Kemudian beliau hijrah ke Jakarta dan menjadi guru pada sekolah Kartini selama 6 tahun. Disela-sela kesibukannya menyempatkan diri untuk belajar menggambar lulus tahun 1916, bahkan aktif dalam Budi Utomo serta Insulide serta membantu Wanita Putri Merdeka. Moh. Syafei pada tanggal 31 Mei 1922 berangkat ke negeri Belanda menempuh pendidikan atas biaya sendiri. Belajar selama 3 tahun dengan memperdalam ilmu musik, menggambar, pekerjaan tangan, sandiwara termasuk memperdalam pendidikan dan keguruan. Pada tahun 1925 kembali ke Indonesia untuk mengabdikan ilm

INFLUENCE AND DEVELOPMENT OF NASIONALISM AND DEMICRACY IN INDONESIA

The  Indonesian National Awakening  ( Indonesian :  Kebangkitan Nasional Indonesia ) is a term for the period in the first half of the 20th century, during which people from many parts of the archipelago of  Indonesia  first began to develop a national consciousness as " Indonesians ". [1] In the pursuit of profits and administrative control, the Dutch imposed an authority of the  Dutch East Indies  on an array of peoples who had not previously shared a unified political identity. By the start of the 20th century, the Dutch had formed the territorial boundaries of a colonial state that became the precursor to modern Indonesia. In the first half of the 20th century, new organisations and leadership developed. Under its  Ethical Policy , the  Netherlands  helped create an educated Indonesian elite. These profound changes amongst the indigenous Indonesian population are often referred to as the "Indonesian National Revival". They were accompanied by increased poli
REVOLUSI PERANCIS Penyarangan  penjara Bastille oleh rakyat Paris merupakan peristiwa bersejarah yang memulai revolusi Prancis. Bastille yang sering digunakan untuk memenjarakan para tahanan politik yang tidak sejalan dengan kerajaan dianggap sebagai simbol kekuasaan absolut yang dimiliki oleh kaum bangsawan dan keluarga kerajaan. Peristiwa ini bermula pada 27 Juni 1789. Setelah muak dan marah pada kepemimpinan Raja Louis XVI yang hidup bermewahan sementara rakyatnya kelaparan, Third Estate yang menjadi perwakilan rakyat jelata Prancis, akhirnya mendeklarasikan Majelis Nasional dan mulai menyusun undang-undang. Louis XVI yang semula mengalah dan mengesahkan Majelis Nasional, berbalik 180o dengan memerintahkan tentara Prancis untuk mengepung Paris dan memecat Menteri Keuangan Jacques Necker yang berpihak pada rakyat Prancis. Pada malam hari 13 Juli 1789, rakyat Prancis menyerbut gudang senjata Bastille dan mendapatkan ribuan senapan musket serta amunisi, dan keesokan harinya, Penj